Selasa, 11 Agustus 2009

CARA KILAT MENULIS SAJAK/ PUISI

Saya aktif menulis di tahun tujuhpuluhan[l972-l977 khususnya penulisan sajak/puisi . Sajak/puisi ,cerpen serta features dimuat diberbagai koran dan majalah pada waktu itu, seperti PelitaMinggu, El Bahar, Sinar Harapan[sekarang Suara Pembaharuan].majalah Selecta, Harian Suara Karya,dll. Menulis puisi atau itu sajak itu mudah tapi kadang sulit luar biasa, kalau tidak mud dan kekeringan ide apalagi kalau lagi males nulis. Teknik menulis puisi/sajak yang praktis ada kiatnya;

1. Menulislah saat nafsu menulis lagi datang dan merasa mud; ini syarat mutlak.
2.Mulailah dengan menggali pengalaman sehari hari, masa lalu, atau mimpi mimpi.Aspek kehidupan apa saja bisa ditulis. Percayalah pengalaman bisa jadi sastra.
Nah ini sebuah sajak saya,

pagi begini mengais sepotong hati
sementara semut semut merayap riap
mengusung lalat
yang terbunuh
astaga dinginnya
kakiku tak bersepatu

Bisa ditebak suasana batin saya kenapa sajak itu hadir.mudah bukan?

3. Banyak mengkonsumsi sajak sajak penyair seperti; Sapardi Djoko Damono,Sutarzi CB,Kurniawan Junaedhie,WS.Rendra, Taufik Ismail ,dst maka akan berdampak pada mengalirnya proses kreatip . Sajak sajak derivatip tapi original pasti akan lahir akan tapi bukan menyontek .Sajak anda memiliki kekuatan dan roh.

4. Saat menulis sajak jangan berpikir membuat sajak apa, tetapi menulis gelisah dan suasana batin apa yang sedang dibutuhkan penikmat puisi dan tentu saja kebutuhan anda sang penulis juga penting.

5. Bila puisi yang telah ditulis memuaskan anda , belum tentu bagus menurut orang lain,maka hargai puisi yang telah ditulis anda apapun hasilnya.Selamat menulis sajak, boleh kita berdiskusi

1 komentar:

  1. Iya de,,, aku juga suka sajak walaupun aku belum bisa nulisnya,, hehehe... Karya2 Dede Meman en Pakde Hani bagus2.. Klo ada lg pengen baca,, hehehe..

    BalasHapus