Minggu, 28 Februari 2010

PUISI PUISI ASFAHANI KHOENANTO

CERMIN

setiamu menyatu dengan peluh yang meleleh pada setiap purnama
gelisahmu menanti cahaya seusai comulinimbus. masih tereja syair
syair yang terdampar diladang gulma lalu membentuk gurat gurat
aura tanpa warna dibalik makna

cermin dibilik tetirahku masih saja menjaga beribu fajar dan kerabunan senja.
engkau masih bisa menjaga senyummu dibalik keriuhan angin
masa kecilmu.

di wajahmu masih saja setia mencatat angka kekalahan demi kekalahan
engkau saksi setiaku menghitung denyut nikmat seluruh hajatku
dan cermin itu tetap saja bergumam
engkau pemenang itu

depok 2010

Kamis, 21 Januari 2010

MALAM INI ADA SEPI



MALAM INI ADA SEPI
malam ini ada sepi yang menebarkan wewangian bunga sedap malam di pinggir terjal pendakian tanpa ujung.lalu langit menyelimuti wigatimu ditengah kebekuan nada getir yang membisukan ruang percakapan.bunga sedap malam kembali menyanyikan kidung yang meluruhkan kelopak kelopakmu.malam ini menyisakan sepi dipelepah pandan wangi di tengah gemericik riak sungaimu makin riuh mimpi berlabuh.malam ini hamparan rumput hitam menjagakan tidur musimku begitu akrab dan terlelap.

malam ini ketika sepi merajut benang kodratmu satu demi satu yang semakin tak berujung semakin kusut.hujan begitu pongah mengubur ceruk ladang panenku sambil kembali kau urai benang keluar dari rajutan tenun waktumu.mengapa kau telah merajut benang perjalananku ketika tiada derai tawa sekutuku bernama waktu

malam ini ada wigati pada setiap degup dan tarikan nafasmu

Rabu, 20 Januari 2010

KATA HATI;TIDUR ITU MAHAL


Aku seorang ibu rumah tangga memiliki tiga anak ,satu laki laki dan dua perempuan yang semua dewasa.Anak anak perempuanku kuliah di luar kota sementara yang laki laki kuliah di Jakarta.Aku menjalankan konsep kalau anak laki laki harus terus berada di lingkungan keluarga.Bayangan negatip selalu menghantuiku manakala Dui anak laki lakiku di luar jangkauanku.Takut kuliah terlambat bangun; khawatir makan kebanyakan jajan, merokok,lingkungan pergaulan dengan teman-teman yang tidak terkontrol, pengaruh narkoba dan segudang pi kiran negatip selalu membayangi dan was was.Berbeda dengan kedua anak perempuanku walau kuliah di luar kota aku merasa tenang dan nyaman dan aman.Ternyata memang terbukti mereka berprestasi dan semua sepak terjangnya menghadirkan ketenangan dan kepercayaan.Aku merasakan tanggung jawab mereka begitu nyata dan aku selalu mendukungnya dengan doa.
Waktu itu tahun 2004 ketika suatu hari Dui anak laki lakiku mengungkapkan niatnya dia akan pindah ke luar kota,aku menangis histeris menolak permintaan anakku.Rencana anakku sudah matang sambil menunjukkan hasil tes kelulusan kuliah di universitas negeri di Purwokerto.Semenjak itu aku merasakan kesulitan tidur dan kecenderungan hipertensi, padahal sebelum kejadian itu tekanan darah normal dan tidak ada gangguan tidur.L1ma tahun lebih saya mengidap penyakit sulit tidur dan tekanan darah yang berfluktuasi.Aku kehilangan jam tidur emasku antara jam 22.00 sampai dengan jam o3.00 dini hari, se malam malaman susah sekali untuk memejamkan mata dan waktu siangpun tidak.Berbagai upaya aku lakukan sekedar kepingin tidur,dari dokter ke dokter dan kutempuh juga sejumlah jasa alternatif.Sampai akhirnya aku kecanduan obat tidur bahkan menelan dua butir antimo setiap malam.Menghadapi kondisi yang berat ini saya berusaha untuk tegar dan mencoba meningkatkan kualitas doa dan pasrah kepada Yang Maha Tinggi.Atas saran seorang rekanku saya menjalani sebuah proses terapi di sebuah senter di BSD untuk memacu ion negatip tanpa obat selama satu minggu berturut turut.Disamping itu juga aku mencoba untuk pasrah kepada yang Maha Kuasa setiap mulai tidur malam.Sekarang segala obat tidur aku singkirkan begitu pula antimo dan aku bersyukur karena jam jam tidur emaSku udah mulai pulih kembali.Untuk bisa tidur betapa mahal pengorbanannya.

Jumat, 28 Agustus 2009

PADA SEBUAH PERSUJUDAN

sajak asfahani khoenanto

PADA SEBUAH PERSUJUDAN


Pada sebuah pesujudan di keagungan telapakmu maha mengurus dan
Rata Penuh
menghidupi. Pada pertemuan acapkali dan tiada kusembunyikan lautan

kerinduan elusan wajahmu.Engkau yang mengguncang lembah dan gunung

gunung menjadi debu debu bertebaran.Pinggirkan aku ke seberang

kananmu.Maha agung dan maha suci engkau. Pada beribu haru pertemuan

kudekap kakimu yang mengibaskan bulu bulu kerinduan.


ramadhan 2009

Kamis, 27 Agustus 2009

sajak asfahani khoenanto

TENGAH MUSIM


Siang baru saja menerbangkan sisa hujan di tengah el nino yang jejaknya mengoyak tengah musim yang ganas. Sungguh dengan jernih hati menyantap hidangan anomali yang kian menjejaring .Sungai ini mengalirkan madu anakku di seluruh anak negeri. Tiada nasi aking anakku, yang melimpah roti berlapis daging. Anakku bergegaslah sebentar lagi berlangsung perhelatan itu. Selagi el nino masih menyisakan tumpahan anggur agar berkecambah benih benih generasi .Selagi musim mengais janji janji.

agustus 2009


Rabu, 26 Agustus 2009

DI TERMINAL PEMBERANGKATAN

di terminal pemberangkatan antrian panjang melingkar saling menghitung gegas. mereka memandang langit berlapis lapis sambil mengeruk jantung yang mengalirkan cahayamu.tiada yang tersisa dari sorot tajammu sambil menjilati luka luka semesta dan mendendangkan kabar kabar kesukaan.

di terminal pemberangkatan gaung bersambung mengiris ulu hati.sekawanan burung raksasa mengusung persembahanmu yang membentuk gumpalan cahaya yang menyejukkan. mereka menggosok gosokan mata yang sembab meratapi dan memeluk dengan doa panjang di seluruh ruang ruang waktu.

di terminal pemberangkatan kembali mengencang nadi gegas kita mengejar pundi pundimu sambil berujar; tiada akan lepas bukankah miliku seperti janjimu?


di terminal pemberangkatan segumpal doa dilafazkan ; terbangkanlah dan daratkanlah pesawat ini sambil menikmati dinding dinding syorgamu'


agustus 2009

Selasa, 18 Agustus 2009

SAJAK SAJAK ASFAHANI KHOENANTO

bulan 8


senja rembang datang
sepagi usai kenduri republik ini
yang tinggal hanya segerombolan singa
kulihat ibu bersedih





bulan 9

wajah wajah garang
melintas dibelantara pertobatan
mengiris sumpah janji
dihunusnya pisau sendiri
ketika bulan tiba
ketika berkurang usia
bergegas dipilinnya mantra mantra
tiada desah
lenyap gelisah





bulan 10


dipilihnya sepasang pengantin
agar dirahimnya mengalir
jejak jejak pemberani
ditukarnya sepotong hati
menebarkan wangi

di perjalanan waktu
berhentilah melepaskan
batu batu
yang luruh
satu
satu

di bulan sepuluh
aroma nafasmu
membisikkan kabar pengharapan





bulan 11


bulan sebelas berkelebat
membangunkan tidur tidurku
berita apa yang kau kemas
di tengah arena
rencanamu ?




bulan 12


apakah kau masih setia menunggu
kehibukan roda roda hutan beton
yang dibawahnya
mengalir obsesi
sekerumunan malaikat

siapa itu yang saling berlari
dikeremangan senja
dengan nafas sekuat kereta
dengan doa yang mengalir
di sungaimu


depok 2009